Senin, 27 April 2015

Mendagri Tjahjo Beri Penghargaan ke Walikota Semarang Hendrar Prihadi Dan Beberapa Pejabat Daerah Lainnya



Jakarta - Upacara hari Otonomi Daerah ke-19 digelar di Kemendagri. Mendagri Tjahjo Kumolo menjadi inspektur upacara. Para PNS yang memakai seragam Korpri memenuhi lapangan Kemendagri, Jakarta.

Upacara yang digelar, Senin (27/4/2015), ini juga dihadiri sejumlah kepala daerah antara lain Gubernur Jatim Soekarwo, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, dan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, serta sejumlah Sekda dari berbagai kota.

Di sela-sela upacara, Mendagri memberikan anugerah penghargaan kepada daerah yang dianggap berprestasi karena sukses melakukan peningkatan pendapatan daerah.

Untuk provinsi ada Jateng, Jatim, dan DIY, sedangkan untuk kota ada Blitar, Cimahi, Depok, Madiun, Mojokerto, Probolinggo, Samarinda, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta.

Serta untuk kota kabupaten ada Bantul, Kulonprogo, Kutai, Lamongan, Pasaman, Pinrang, Purbalingga, Sidoarjo, Sleman, dan Tuban.

"Monitoring dan evaluasi secara teratur, mengukur keberhasilan dan tingkat kemajuan Pemda dalam prinsip otoomi daerah dan penyelenggaraan urusan pemerintahan," jelas Tjahjo dalam pidatonya.



Sumber: detiknews

http://news.detik.com/read/2015/04/27/090636/2898689/10/mendagri-tjahjo-beri-penghargaan-ke-kota-surabaya-depok-dan-yogyakarta

Selasa, 21 April 2015

Hendi - Hendrar Prihadi Tegur Lurah di depan Publik


jokowi (kiri) , Hendrar Prihadi (kanan)

Hendrar Prihadi berpihak pada Buruh !

Para buruh mengelilingi tiang bendera di halaman kantor Gubernur Jateng, Semarang, Jumat (9/11). (Jaringnews/Edy Suprayitno)

Keberpihakan Walikota Semarang yang baru Hendrar Prijadi terhadap buruh, menyebabkan ia dipanggil Gubernur Jateng Bibit Waluyo hari ini, Jumat (9/11). Atas pemanggilan itu, ratusan buruh yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Buruh Berjuang (Gerbang) Jateng menggelar unjuk rasa. Mereka masuk ke halaman kantor Gubernur Jawa Tengah, menentang upah murah.

Para buruh itu berorasi di halaman Gubernur Jateng, mereka menuntut agar usulan Plt Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi untuk menaikkan UMK Semarang sebesar hampir 22 persen menjadi Rp 1.209.100 tidak terpengaruh oleh Gubernur Bibit Waluyo yang selalu menurunkan upah dari usulan.

Menurut Prabowo, koordinator aksi, para buruh kecewa terhadap sikap Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Tengah, Petrus Edison Ambarura yang menyatakan usulan Plt Wali Kota Semarang belum selesai.

“Plt Wali Kota ditekan atas usulannya. Penekanan dilakukan Kepala Dinas Tenaga Kerja atas instruksi Gubernur dan Sekda, ia mengatakan usulan upah tersebut belum clear,” kata Prabowo.

Usulan Plt Wali Kota, menurut Prabowo, sudah sesuai karena murni menggunakan Permenaker RI No. Per-13/Men/2012 yang mencabut RI No. Per-17/Men/2005.

“Usulan Plt Wali Kota bukan kombinasi Permenaker lama dan baru. Tapi murni menggunakan yang baru,” tandas Prabowo.

Selama dua tahun terakhir, UMK Semarang hanya naik sebesar dua hingga tiga persen. Baru setelah Walikota Soemarmo ditangkap KPK, penggantinya Hendrar Prijadi yang menjabat Plt Wali Kota Semarang mengusulkan kenaikan UMK 21,95 persen yaitu menjadi Rp 1.209.100. Usulan tersebut merupakan hasil survei Dewan Pengupahan Kota Semarang bulan September 2012 Rp 1.229.077 dan prediksi Desember 2012 Rp 1.255.000.

“Anehnya, pejabat propinsi yang tiap pilkada atau pemilu mengklaim pro rakyat, justru mengusulkan Rp 1.061.000,” katanya.

Para buruh itu menolak segala bentuk upaya pengembalian usulan plt Wali Kota Semarang dan mendesak Gubernur Jateng, Bibit Waluyo agar konsisten menetapkan angka yang diusulkan Plt Wali Kota Semarang.

Sementara itu Edy Susanto, asisten Kesra Pemrov Jateng yang menerima perwakilan buruh mengatakan akan menyampaikan keluhan buruh kepada Gubernur.

“Masalah UMK di Jateng yang belum clear ada dua yaitu kab Kudus dan Semarang, saat ini Plt  masih membicarakannya dengan Sekda,” kata Edy Susanto.

Meskipun Gubernur memanggil Plt Walikota untuk membahas upah tersebut, namun Bibit Waluyo tak mau menerima kedatangan Plt Walikota tersebut dan meminta Sekda Hadi Prabowo mewakilinya.

Sementara itu para buruh menilai bahwa sumber kesengsaraan buruh terdapat pada dua pejabat, yakni Gubernur Jateng Bibit Waluyo, dan Sekda Hadi Prabowo.

Sumber: http://jaringnews.com/

http://jaringnews.com/politik-peristiwa/umum/27180/dukung-umk-dari-walikota-buruh-geruduk-kantor-gubernur-jateng


Walikota Semarang Hendrar Prihadi Terima Satyalancana Pembangunan, penyerahan penghargaan ini diserahkan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada  peringatan Hari Koperasi Nasional ke-67 tingkat Nasional  Tahun 2014 yang dilaksanakan  di Kota Medan, Sumatera Utara


TERIMA ADIPURA: Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menerima piagam  Adipura dari Wakil Presiden Boediono di Istana Wakil Presiden, Jakarta  Pusat

Totalitas Hendrar Prihadi Membangun Semarang Berbuah Manis



HUMAS Pemkot Semarang Achyani dalam pers rilisnya yang dikirim ke redaksi Wawasan menyebutkan, bahwa penghargaan pemerintah pusat yang ditujukan kepada Hendi berdasarkan SK Mendagri No : 120/251 Tahun 2014 tentang : Penetapan Peringkat dan Status Kinerja Penyelenggara Pemerintah Daerah TingkatNasional Tahun 2012, Kota
Semarang Peringkat I sebagai penyelenggara Pemerintah Kota yang Berprestasi paling tinggi tingkat nasional, sehingga mendapat tropi dari Menteri Dalam Negeri bahwa penilaian EKPPD sebagaimana dituangkan dalam LPPD tahun 2012.
Di antaranya IKM, Good Governance, pelayanan dasar, daya saing daerah, capaian kinerja, pengambilan kebijakan dan urusan pemerintahan daerah sebagaimana data yang tercantum pada LPPD tahun 2012. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
memberikan apresiasi terhadap pencapaian tersebut.
“Atas nama negara, pemerintah dan pribadi saya mengucapkan selamat dan terima kasih yang setinggi-tingginya pada daerah yang menerima penghargaan. Saya harap saudara- saudara bisa mempertahankan prestasi itu,” kata Achyani mengutip ucapan yang disampaikan Presiden Soesilo Bambang Yudoyono.
Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, kata Achyani juga memberikan penilaian tersebut dihimpun dari sejumlah indikator yang bersifat menyeluruh. Sebab penilaian ini merupakan evaluasi yang paling komprehensif dari penyelenggaraan pemerintah daerah. Mulai dari perumusan kebijakan, pelaksanaan 34 urusan, hubungan pusat dan daerah, dan sebagainya.
■ Support
Selain itu, tambah Achyani, yang juga termasuk dalam penilaian adalah bagaimana indikator tersebut dapat terpenuhi, bagaimana proses tersebut berlangsung, serta kelengkapan data dukung. Jadi tidak sekedar pencapaian bersifat sektoral melainkanmenyangkut kinerja pemerintahan yang lebih detail seperti hubungan dengan legislatif, yudikatif, dan fungsi lembaga negara lainnya.
Usai menerima penghargaan, Walikota Semarang berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung. “Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan semuanya , terutama teman-teman dari DPRD yang terus mengontrol dan memberikan support, kawan-kawan SKPD yang dengan kesungguhan bekerja keras agar sesuai dengan perencanaan, serta teman-teman Forpida yang terus bersinergi sehingga Kota Semarang tetap kondusif,” ujarnya. Walikota juga mengucapkan terima kasih kepada warga Kota Semarang yang telah mendukung Pemkot dalam membangun Kota Semarang ini.
Ada 34 urusan yang dinilai terdiri dari 26 urusan wajib dan delapan urusan pilihan, di antaranya urusan pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan, penataan ruang, perencanaan pembangunan, perhubungan, lingkungan hidup, pertanahan, pemberdayaan perempuan, keluarga berencana keluarga sejahtera, sosial, ketenagakerjaan, komunikasi dan informatika, penanaman modal, kebudayaan, pemuda dan olahraga, kesbang, otda dan pemerintahan umum.

Sumber: Wawasan


Hendrar Prihadi sewaktu mendapat penghargaan bertitel gratifikasi award langsung diterimanya dari Wakil Ketua KPK RI, Adnan Pandu Projak di Graha Sabha Pramana, UGM, pada event festival antikorupsi 2014, Jogjakarta

Semarang Raih Penghargaan International Earth Hour City Challenge 2014 di Kanada. Good job Hendrar Prihadi



Warga kota Semarang boleh berbangga karena kota kesayangannya berhasil meraih penghargaan International Earth Hour City Challenge (EHCC) untuk kategori National Earth Hour Capital 2014 di Vauncouver, Kanada.
Kepala Bappeda Semarang Bambang Haryono menjelaskan bahwa kompetisi bidang pelestarian lingkungan itu diselenggarakan oleh World Wildlife Fund Internasional (WWF) diikuti 160 kota dari 14 negara.
“Kota Semarang kota di Indonesia yang memenangkan kategori tersebut bersama 12 kota lainnya, dari Indonesia hanya mengirimkan dua kota yang direkomendasi bersama Bogor,” ujarnya.
Program Earth Hour City Challenge  merupakan kompetisi global untuk mendorong pemerintah daerah menyusun rencana pembangunan daerah rendah emisi yang komprehensif, holistik, inspiratif dan kredibel.
Kota Semarang dinilai telah berupaya penuh dalam mengurangi emisi gas CO2 di antaranya melalui penggunaan transportasi massal seperti Bus Rapid Transit yang ramah lingkungan, penyusunan regulasi bagungan bersirkulasi udara, air dan pencahayaan.
“EHCC ini diselenggarakan untuk mendorong kota dalam menyiptakan kawasan yang lebih hijau, bersih dan berkelanjutan untuk didiami serta dapat menginspirasi kota lain untuk melakukan hal yang sama,” lanjut Bambang.
Dalam pelaksanaannya kontes ini terdapat 3 kategori di antaranya Global Earth Hour Capital 2014, National Earth Hour Capital 2014 serta We Love Cities 2014.


Dalam kegiatan ini, Semarang bersanding bersama kota besar dunia seperti Belo Horizonte (Brazil), Brussles Capital Region (Belgia), Chicago (Amerika Serikat), Coimatore (India), Copenhagen (Denmark), Edmonton (Kanada), Meksiko City (Meksiko), Muangklang (Thailand), Seoul (Korea Selatan), dan Stockholm (Swedia).
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berharap penghargaan itu mendorong upaya pelestarian Kota Semarang melalui berbagai kegiatan ramah lingkungan.
“Pemkot mengimbau masyarakat untuk menghemat energi mulai dari penggunaan listrik, penggunaan transportasi masal yang ramah lingkungan serta penggalakan penghijauan,” tuturnya.
Pemkot Semarang juga siap menyukseskan Earth Hour pada Sabtu 29 Maret 2014 didukung oleh 25 komunitas di Kota Semarang dengan komitmen memadamkan lampu pukul 20.30 – 21.30 WIB.
Wali Kota Semarang selaku Duta Earth Hour 2014 mengajak pengelola gedung, pedagang dan pengusaha, pengelola hotel dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan peduli lingkungan dan memulai hemat energi dalam kehidupan sehari-hari.


Semarang Kembali Peroleh Penghargaan Kota Layak Anak semasa Hendrar Prihadi



Komitmen Kota Semarang dalam mewujudkan lingkungan yang ramah bagi tumbuh kembang anak, mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat. Bonus atas komitmen tersebut adalah penghargaan Kota Layak Anak Kategori Pratama yang diterima dari Kementrian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI.
Asisten Administrasi Perekonomian, Pembangunan dan Kesra, Ayu Entys berkesempatan menerima penghargaan yang dua tahun berturut-turut diraih Kota Semarang ini dari Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Linda Amalia Sari Gumelar, di Gedung Kementrian Agama, Jakarta, Selasa (24/7).
“Penghargaan tersebut diberikan sebagai bukti komitmen dari seluruh stakeholder baik pemkot, swasta dan masyarakat yang telah mendarmabaktikan diri dalam mewujudkan kota yang ramah dan layak bagi tumbuh kembang anak-anak,” kata Ayu Entys.
Dengan penganugerahan penghargaan ini, Kota Semarang dinilai memenuhi sejumlah kriteria perlindungan hak anak. Meliputi klaster kesehatan dan kesejahteraan, pendidikan, hak sipil, kebebasan, serta lingkungan keluarga yang kondusif.
Berdasar hasil penilaian, poin unggul didapat dari sisi keberpihakan dan dukungan terhadap kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan yang ramah bagi anak.
“Dengan terpenuhinya klaster-klaster tersebut, sejumlah hak anak seperti hak hidup, hak tumbuh kembang, hak partisipasi, dan hak perlindungan pun dapat terpenuhi,” tambahnya.
Sementara WaliKota Semarang, Hendrar Prihadi di ruang kerjanya mengatakan, penghargaan ini merupakan kali kedua yang di terima oleh Kota Semarang. Sebelumnya tahun 2012 kota ini juga mendapatkan penghargaan dengan kategori yang sama.
Pihaknya berharap, ke depan seluruh stakeholder baik swasta maupun pemerintahan dapat memberikan dukungan kepada anak-anak di lingkunganya masing-masing.
“Tentunya dengan cara menciptakan kondisi yang nyaman bagi anak-anak. Ke depan, stakeholeder dan masyarakat harus bersama-sama meningkatkan upaya pemenuhan hak hidup, tumbuh kembang, partisipasi dan perlindungan bagi anak. Baik secara kebijakan, program ataupun kegiatan lain dengan menggandeng seluruh warga kota,” jelasnya.


Hendrar Prihadi Sabet Anugerah Kadin Award 2014



Hendrar Prihadi menjadi salah satu dari enam kepala daerah yang memperoleh anugrah Kadin Award 2014. Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi memperoleh penghargaan sebagai Kepala Daerah Kinerja Terbaik untuk Pengembangan Dunia Usaha. Penghargaan diserahkan langsung oleh Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, bersama Ketua Kadin, Jateng Kukrit Suryo Wicaksono, di Hotel Oaktree, Semarang, Rabu (26/11).
Hendi dinilai memiliki kemampuan untuk perbaikan citra dan manfaat bagi masyarakat, serta memiliki cara membangun sinergitas dan menciptakan iklim usaha dan investasi yang kondusif.
Meski berusia muda, Hendi memang memiliki peran besar dalam mewujudkan impian menjadikan Kota Semarang sebagai Kota Metropolitan.
Pria kelahiran Semarang, 30 Maret 1971 ini mengatakan, di era kepemimpinannya, Pemerintah Kota Semarang memang memberikan prioritas lebih pada dunia usaha. Hal itu sebagai upaya mempercepat laju kemajuan kota. Bahkan beberapa tahun belakangan investasi di Kota Semarang mengalami kenaikan. Data 2013, investasi di Kota Semarang nilainya mencapai Rp 5,3 triliun atau meningkat 46 %.
”Semarang layak dijadikan tempat berinvestasi. Sebab kota ini memiliki daya dukung investasi yang luar biasa karena berada di tengah-tengah jalur perdagangan Pulau Jawa,” ungkapnya.
Menurut dia, indikator peningkatan investasi di Kota Semarang terlihat dari peningkatan jumlah industri dari 3.559 unit (2012) menjadi 3.589 unit (2013) atau terjadi peningkatan sebesar 0,84%. Sedangkan dari nilai investasi, secara prosentase kenaikannya pada tahun 2011 (38,82%), tahun 2012 (27,69%), dan tahun 2013 (46,17%).
“Otomatis peningkatan nilai investasi ini berdampak baik terhadap peningkatan penyerapan tenaga kerja dari 16.513 orang (2011) menjadi 20.370 orang (2012), dan 26.272 orang (2013),” katanya.
Investasi yang ditanamkan di Kota Semarang, tambahnya, mayoritas pada sektor properti seperti pembangunan hotel dan rumah.
“Dengan kondisi tersebut kami akan mendorong agar investor dapat berkomunikasi dengan kami untuk mendapatkan lokasi investasi yang sesuai dengan regulasi yang ada,” katanya.
Sebagai informasi, Kota Semarang memang mengalami pertumbuhan yang relatif pesat beberapa tahun terakhir. Salah satu indikasinya adalah semakin tumbuhnya menara atau gedung-gedung tinggi di beberapa kawasan, baik untuk perkantoran, mal, hotel, maupun fungsi lainnya. Data dari Pemkot Semarang menunjukkan, saat ini sudah ada 48 gedung tinggi di Kota Semarang.
Hendi juga menjamin akan memberikan kemudahan, kenyamanan, keamanan, dan kepastian investasi di wilayahnya. Apalagi perkembangan ekonomi di Kota Semarang semakin hari makin berkembang dan hal itu diharapkan bisa menjadi pertimbangan bagi in­ves­tor untuk menanamkan investasinya.
“Kami tetap komitmen memberikan pelayanan dan ja­minan kemudahan perizinan, ja­minan keamanan, serta jaminan hukum. Dalam hal operasional tentu lebih murah dibanding ber­investasi di Jakarta, Surabaya, atau kota besar lain di Jawa Barat. Ada kemudahan perizinan bagi investor, kami bantu mereka se­suai syarat dan prosedur yang ber­laku. Ini menjadi poin penting. Jangan sampai investor memasukkan izin tapi ternyata tidak keluar-ke­luar atau sudah menanamkan in­vestasi justru enggak aman. Ke depan ka­mi ingin ada kepas­tian untuk investor,” katanya.

Sumber: Semarang Daily

Kota Semarang Meraih Penghargaan Kota Terbaik Internasional sewaktu Hendrar Prihadi

WALIKOTA SEMARANG HENDRAR PRIHADI MENERIMA PENGHARGAAN 

SEMARANG - Kota Semarang meraih penghargaan internasional sebagai kota terbaik (best city) dan Walikota terbaik (best city manager) kategori Dynamic Growth city dari Europe Business Assembly di Italy Socrates Award.
Selain itu, Walikota Semarang Hendar Prihadi juga mendapat penghargaan sebagai kepala daerah terbaik kategori pengelolaan pesisir (coastal management).  Berbagai penghargaan itu diumumkan saat  upacara HUT RI ke 69 di halaman Balai Kota Semarang.
Walikota Semarang, Hendrar Prihadi dalam sambutannya, mengatakan kemerdekaan dan kebebasan yang kita nikmati saat ini, bukanlah hadiah yang jatuh dari langit atau “wehwehan” dari negara lain, melainkan rahmat dari Allah SWT. “Pembangunan di Kota Semarang sudah on the right track,” katanya.

Sumber: Tribun Jateng

Di Era Hendrar prihadi, Pemerintah Kota Semarang Terima Penghargaan dari KPU

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menerima penghargaan Mitra Strategis Pemilu dari KPU Pusat

SEMARANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang memperoleh penghargaan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai “Mitra Strategis Pemilu”. 

Hal itu karena dedikasi, kerja keras, dan prestasinya pada saat penyelenggaraan Pemilu 9 Juli lalu, serta dukungan pemkot dalam penyelenggaraan pemilu. Penghargaan tersebut diberikan pada kemarin dalam acara Rakernas KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/kota di Hall Ecovention Ecopark Ancol, Taman Impian Jaya Ancol-Jakarta. 

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wapres Jusuf Kalla kepada Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. Penghargaan diberikan dalam beberapa nominasi di antaranya kategori kreasi dan partisipasi pemilu, transparansi informasi pemilu, daftar pemilih berkualitas, pemilu akses, iklan layanan masyarakat kreatif, dan penyelenggara pemilu berkualitas. 

Hendrar Prihadi dalam event ini menerima penghargaan kategori Lembaga dari KPU. Selain itu, KPU Kota Semarang juga meraih KPU Award kategori kreasi sosialisasi dan partisipasi pemilih terbaik, yang diterima oleh Ketua KPU Kota Semarang Henry Wahyono. 

Dalam event tersebut pula diberikan penghargaan kepada lembaga maupun perorangan yang telah berkontribusi dalam pemilu 2014, di antaranya BJ Habibi dan kepada Moh Hatta. 

Hendrar Prihadi seusai menerima penghargaan menyampaikan bahwa KPU Award ini merupakan penghargaan yang didedikasikan buat warga Semarang, yang menjunjung tinggi nilai demokratis dalam penyelenggaraan pemilu dengan berpartisipasi secara nyata. “Tetap mengedepankan kebersamaan. Saling menghormati maka penghargaan ini dapat diperoleh. Sehingga kondusivitas kota tetap terjaga,” ujarnya. 

Dia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran TNI dan Polri yang telah bekerja keras mengamankan pemilu di Kota Semarang.“Karena tanpa mereka penghargaan ini tak bisa diperoleh,” tandasnya.

Sumber: Koran SINDO

http://www.koran-sindo.com/read/939087/151/pemkot-terima-penghargaan-dari-kpu-1418886845

Semarang Sabet 3 Penghargaan era Hendrar Prihadi

Wali Kota Hendrar Prihadi (tiga dari kiri) saat menerima penghargaan Komisi Informasi Jateng Award

SEMARANG - Kota Semarang mendapat penghargaan tingkat Provinsi Jawa Tengah di tiga kategori sekaligus dalam bidang pelayanan informasi publik.

Keberhasilan itu membuat kota ini menyandang predikat juara umum dan mengukuhkannya sebagai badan publik terbaik. Keterbukaan informasi publik diamanatkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Pemeringkatan badan publik terbaik se-Jawa Tengah dilakukan oleh Komisi Informasi Jateng.

Penganugerahannya dilaksanakan di Kusuma Sahid Prince Hotel, Solo. Penghargaan yang diterima Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, yakni dari kategori Kelembagaan, Kinerja Terbaik, dan Pelayanan Informasi Publik. Pihaknya juga sangat mendukung adanya keterbukaan informasi publik. “Melalui event ini, badan publik berlomba- lomba melakukan transparansi dan memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat,” ujarnya kemarin.

Pemkot terus mendorong satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk terbuka dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. “Apalagi dengan adanya PPID di setiap SKPD, tentu akan mempermudah dan mempercepat pelayanan informasi,” kata Hendrar Prihadi. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menilai upaya melalui pemeringkatan pelayanan informasi publik dari badan publik ini sangat baik dalam rangka mewujudkan clean government.

Ketua Komisi Informasi Jateng Rahmulyo menambahkan, kegiatan tersebut bertujuan mengoptimalkan pengawasan publik dan mengembangkan masyarakat informasi. “Melalui adanya evaluasi, memberikan penilaian atas badan publik, mewujudkan penyelenggaraan negara, eksekutif, legislatif, dan yudikatif, serta badan lain yang fungsi dan tugasnya berkaitan dengan penyelenggaraan negara,” paparnya.
Sumber: Koran SINDO

Hendrar Prihadi: Sudah Nggak Zamannya Suap-suapan

Wali Kota Hendrar Prihadi menerima penghargaan Gratifikasi Award dari KPK, Selasa (9/12). Foto Metrosemarang

SEMARANG – Kinerja Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dalam mendukung antikorupsi di pemerintahannya mendapatkan apresiasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Komisi rasuah tersebut, memberikan penghargaan bertitel gratifikasi award.
Penghargaan itu merupakan kali kedua diterima oleh wali kota Semarang. Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja menyerahkan penghargaan itu di Graha Sabha Pramana, UGM Yogyakarta, pada event festival antikorupsi 2014, Selasa (9/12).
Penghargaan dilakukan atas konsistensi wali kota dalam melaporkan gratifikasi ke KPK. Melalui penghargaan tersebut, dia dianggap sebagai kepala daerah yang melaporkan gratifikasi terbanyak selama tahun 2014.
Keaktifannya dalam mendukung antikorupsi tersebut dibuktikan dengan melaporkan sejumlah pemberian kepadanya, serta melaporkan hasil kekayaannya yang diperoleh selama menjabat sebagai Wali Kota Semarang.
Usai menerima trofi dan piagam tersebut, Hendi, panggilan akrab wali kota, menyebutkan bahwa apa yang diterimanya semata-mata untuk mewujudkan birokrasi yang bersih dan transparan, serta bekerja sama dengan Inspektorat dalam hal pelaporan.
‘’Kami berkomitmen untuk berpartisipasi dalam pemberantasan korupsi di antaranya dengan melaporkan apa yang sekiranya tidak wajar kepada KPK melalui Inspektorat,’’ katanya.
Dia juga kerap menegaskan kepada jajarannya untuk melakukan hal yang sama. ‘’Kepala SKPD sudah sering saya ingatkan untuk melaporkan apabila ada pemberian dari siapapun. Sudah gak ada zamannya lagi suap-suapan,’’ tegasnya.
Terakhir dia menyerahkan barang berupa bingkisan parcel Lebaran, Natal dan Tahun Baru 2014 dari masyarakat ke KPK. Semuanya ada 16 jenis barang diduga gratifikasi bernilai jutaan rupiah. Selain parcel juga barang berbentuk makanan.
Kepala Inspektorat Kota Semarang Cahyo Bintarum mengatakan, barang-barang diduga gratifikasi itu diserahkan ke Dirjen Kekayaan Negara. Selanjutnya dilelang dan uangnya dimasukkan kas negara. Jumlah gratifikasi tahun ini turun sekitar 30% dari tahun sebelumnya.
‘’Rata-rata pemberian diduga gratifikasi itu diberikan saat moment Lebaran, dalam bentuk parcel, makanan dan barang. Selain wali kota juga ditujukan ke sekda dan pejabat lain,’’ ujarnya.
Barang-barang gratifikasi yang diserahkan ke KPK itu antara lain seperti satu set coffee maker senilai Rp 1,5 juta, keramik senilai Rp 2 juta, suvenir senilai Rp 800.000, parcel senilai Rp 1,5 juta, kain bantal  Rp 450.000, hingga sprei senilai Rp 200.000

Sumber: MetroSemarang

Sering Lapor Gratifikasi, Walikota Semarang Hendrar Prihadi Dapat Award dari KPK



Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan penghargaan berupa Gratifikasi Award kepada Walikota Semarang, Jawa Tengah Hendrar Prihadi. Hal ini karena Hendrar selalu melaporkan penerimaan hadiah yang diterimanya.

Penghargaan itu diberikan langsung Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja di Graha Sabha Pramana, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada Selasa 9 Desember 2014 pada Festival Antikorupsi 2014.

Pada 2013 lalu, Walikota Semarang juga mendapatkan penghargaan yang sama. KPK Award tersebut diberikan karena Hendrar Prihadi tak pernah absen dalam melaporkan penerimaan hadiah sekecil apapun. 

"Sebenarnya Award ini adalah penanda bahwa berbuat jujur itu tetap mendapat apresiasi. Award ini saya dedikasikan kepada jajaran birokrasi Pemkot Semarang, semoga mereka terpacu untuk berani jujur," kata Hendrar Prihadi kepada Liputan6.com, Rabu (10/12/2014).

Selain melaporkan setiap penerimaan hadiah, walikota yang akrab disapa Hendi ini juga rutin melaporkan hasil kekayaan selama menjabat Walikota Semarang. Dia melaporkan melalui Inspektorat Pemkot Semarang dan tidak langsung ke KPK karena ingin menularkan virus jujur.

"Laporan saya melalui inspektorat dan tidak langsung ke KPK, namun inspektorat yang melaporkan ke KPK. Tujuannya mengajak birokrasi terlibat dalam pemberantasan korupsi. Sebagai langkah awal dengan melaporkan apa yang sekiranya tidak wajar kepada KPK melalui Inspektorat," kata Hendi.

Saat Hendi masih menjabat sebagai Wakil Walikota, birokrasi Pemkot Semarang sangat lekat dengan budaya suap menyuap. Termasuk saat harus mengegolkan APBD. Praktik itu berhenti setelah KPK turun tangan dengan operasi tangkap tangan yang akhirnya menjebloskan Walikota Soemarmo HS.

Setelah naik menjadi Walikota definitif, Hendy membuat gebrakan dengan transparansi dan kesederhanaan. Bahkan untuk menghemat anggaran belanja, Hendy menolak tinggal di rumah dinas Walikota. 

"Kepala SKPD sudah sering saya ingatkan untuk melaporkan apabila ada pemberian dari siapapun. Sudah nggak zamannya lagi suap-suapan," kata Walikota.

Sementara itu dalam sambutannya, Wakil ketua KPK Andan Pandu Praja mengatakan, penghargaan itu bukan sekedar seremonial dan gagah-gagahan. Namun sebagai apresiasi yang diharapkan mampu menjadi motivasi dan contoh bagi lembaga kementrian, badan, dan kepala daerah lain dalam membangun suatu pemerintahan yang jujur dan transparan.

"Selain itu dapat menjadi gerakan sosial membangun budaya antikorupsi, dengan menjadikan masyarakat sebagai sasaran utama sekaligus sebagai pelaku atau penggeraknya. Serta memupuk kesadaran, membentuk sikap, dan serta mau bersama-sama melakukan aksi melawan korupsi," kata Adnan Pandu Praja.

Sumber: Liputan6

http://news.liputan6.com/read/2145351/sering-lapor-gratifikasi-walikota-semarang-dapat-award-dari-kpk