Selasa, 21 April 2015

Hendrar Prihadi berpihak pada Buruh !

Para buruh mengelilingi tiang bendera di halaman kantor Gubernur Jateng, Semarang, Jumat (9/11). (Jaringnews/Edy Suprayitno)

Keberpihakan Walikota Semarang yang baru Hendrar Prijadi terhadap buruh, menyebabkan ia dipanggil Gubernur Jateng Bibit Waluyo hari ini, Jumat (9/11). Atas pemanggilan itu, ratusan buruh yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Buruh Berjuang (Gerbang) Jateng menggelar unjuk rasa. Mereka masuk ke halaman kantor Gubernur Jawa Tengah, menentang upah murah.

Para buruh itu berorasi di halaman Gubernur Jateng, mereka menuntut agar usulan Plt Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi untuk menaikkan UMK Semarang sebesar hampir 22 persen menjadi Rp 1.209.100 tidak terpengaruh oleh Gubernur Bibit Waluyo yang selalu menurunkan upah dari usulan.

Menurut Prabowo, koordinator aksi, para buruh kecewa terhadap sikap Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Tengah, Petrus Edison Ambarura yang menyatakan usulan Plt Wali Kota Semarang belum selesai.

“Plt Wali Kota ditekan atas usulannya. Penekanan dilakukan Kepala Dinas Tenaga Kerja atas instruksi Gubernur dan Sekda, ia mengatakan usulan upah tersebut belum clear,” kata Prabowo.

Usulan Plt Wali Kota, menurut Prabowo, sudah sesuai karena murni menggunakan Permenaker RI No. Per-13/Men/2012 yang mencabut RI No. Per-17/Men/2005.

“Usulan Plt Wali Kota bukan kombinasi Permenaker lama dan baru. Tapi murni menggunakan yang baru,” tandas Prabowo.

Selama dua tahun terakhir, UMK Semarang hanya naik sebesar dua hingga tiga persen. Baru setelah Walikota Soemarmo ditangkap KPK, penggantinya Hendrar Prijadi yang menjabat Plt Wali Kota Semarang mengusulkan kenaikan UMK 21,95 persen yaitu menjadi Rp 1.209.100. Usulan tersebut merupakan hasil survei Dewan Pengupahan Kota Semarang bulan September 2012 Rp 1.229.077 dan prediksi Desember 2012 Rp 1.255.000.

“Anehnya, pejabat propinsi yang tiap pilkada atau pemilu mengklaim pro rakyat, justru mengusulkan Rp 1.061.000,” katanya.

Para buruh itu menolak segala bentuk upaya pengembalian usulan plt Wali Kota Semarang dan mendesak Gubernur Jateng, Bibit Waluyo agar konsisten menetapkan angka yang diusulkan Plt Wali Kota Semarang.

Sementara itu Edy Susanto, asisten Kesra Pemrov Jateng yang menerima perwakilan buruh mengatakan akan menyampaikan keluhan buruh kepada Gubernur.

“Masalah UMK di Jateng yang belum clear ada dua yaitu kab Kudus dan Semarang, saat ini Plt  masih membicarakannya dengan Sekda,” kata Edy Susanto.

Meskipun Gubernur memanggil Plt Walikota untuk membahas upah tersebut, namun Bibit Waluyo tak mau menerima kedatangan Plt Walikota tersebut dan meminta Sekda Hadi Prabowo mewakilinya.

Sementara itu para buruh menilai bahwa sumber kesengsaraan buruh terdapat pada dua pejabat, yakni Gubernur Jateng Bibit Waluyo, dan Sekda Hadi Prabowo.

Sumber: http://jaringnews.com/

http://jaringnews.com/politik-peristiwa/umum/27180/dukung-umk-dari-walikota-buruh-geruduk-kantor-gubernur-jateng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar