Senin, 27 April 2015

Mendagri Tjahjo Beri Penghargaan ke Walikota Semarang Hendrar Prihadi Dan Beberapa Pejabat Daerah Lainnya



Jakarta - Upacara hari Otonomi Daerah ke-19 digelar di Kemendagri. Mendagri Tjahjo Kumolo menjadi inspektur upacara. Para PNS yang memakai seragam Korpri memenuhi lapangan Kemendagri, Jakarta.

Upacara yang digelar, Senin (27/4/2015), ini juga dihadiri sejumlah kepala daerah antara lain Gubernur Jatim Soekarwo, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, dan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, serta sejumlah Sekda dari berbagai kota.

Di sela-sela upacara, Mendagri memberikan anugerah penghargaan kepada daerah yang dianggap berprestasi karena sukses melakukan peningkatan pendapatan daerah.

Untuk provinsi ada Jateng, Jatim, dan DIY, sedangkan untuk kota ada Blitar, Cimahi, Depok, Madiun, Mojokerto, Probolinggo, Samarinda, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta.

Serta untuk kota kabupaten ada Bantul, Kulonprogo, Kutai, Lamongan, Pasaman, Pinrang, Purbalingga, Sidoarjo, Sleman, dan Tuban.

"Monitoring dan evaluasi secara teratur, mengukur keberhasilan dan tingkat kemajuan Pemda dalam prinsip otoomi daerah dan penyelenggaraan urusan pemerintahan," jelas Tjahjo dalam pidatonya.



Sumber: detiknews

http://news.detik.com/read/2015/04/27/090636/2898689/10/mendagri-tjahjo-beri-penghargaan-ke-kota-surabaya-depok-dan-yogyakarta

Selasa, 21 April 2015

Hendi - Hendrar Prihadi Tegur Lurah di depan Publik


jokowi (kiri) , Hendrar Prihadi (kanan)

Hendrar Prihadi berpihak pada Buruh !

Para buruh mengelilingi tiang bendera di halaman kantor Gubernur Jateng, Semarang, Jumat (9/11). (Jaringnews/Edy Suprayitno)

Keberpihakan Walikota Semarang yang baru Hendrar Prijadi terhadap buruh, menyebabkan ia dipanggil Gubernur Jateng Bibit Waluyo hari ini, Jumat (9/11). Atas pemanggilan itu, ratusan buruh yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Buruh Berjuang (Gerbang) Jateng menggelar unjuk rasa. Mereka masuk ke halaman kantor Gubernur Jawa Tengah, menentang upah murah.

Para buruh itu berorasi di halaman Gubernur Jateng, mereka menuntut agar usulan Plt Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi untuk menaikkan UMK Semarang sebesar hampir 22 persen menjadi Rp 1.209.100 tidak terpengaruh oleh Gubernur Bibit Waluyo yang selalu menurunkan upah dari usulan.

Menurut Prabowo, koordinator aksi, para buruh kecewa terhadap sikap Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Tengah, Petrus Edison Ambarura yang menyatakan usulan Plt Wali Kota Semarang belum selesai.

“Plt Wali Kota ditekan atas usulannya. Penekanan dilakukan Kepala Dinas Tenaga Kerja atas instruksi Gubernur dan Sekda, ia mengatakan usulan upah tersebut belum clear,” kata Prabowo.

Usulan Plt Wali Kota, menurut Prabowo, sudah sesuai karena murni menggunakan Permenaker RI No. Per-13/Men/2012 yang mencabut RI No. Per-17/Men/2005.

“Usulan Plt Wali Kota bukan kombinasi Permenaker lama dan baru. Tapi murni menggunakan yang baru,” tandas Prabowo.

Selama dua tahun terakhir, UMK Semarang hanya naik sebesar dua hingga tiga persen. Baru setelah Walikota Soemarmo ditangkap KPK, penggantinya Hendrar Prijadi yang menjabat Plt Wali Kota Semarang mengusulkan kenaikan UMK 21,95 persen yaitu menjadi Rp 1.209.100. Usulan tersebut merupakan hasil survei Dewan Pengupahan Kota Semarang bulan September 2012 Rp 1.229.077 dan prediksi Desember 2012 Rp 1.255.000.

“Anehnya, pejabat propinsi yang tiap pilkada atau pemilu mengklaim pro rakyat, justru mengusulkan Rp 1.061.000,” katanya.

Para buruh itu menolak segala bentuk upaya pengembalian usulan plt Wali Kota Semarang dan mendesak Gubernur Jateng, Bibit Waluyo agar konsisten menetapkan angka yang diusulkan Plt Wali Kota Semarang.

Sementara itu Edy Susanto, asisten Kesra Pemrov Jateng yang menerima perwakilan buruh mengatakan akan menyampaikan keluhan buruh kepada Gubernur.

“Masalah UMK di Jateng yang belum clear ada dua yaitu kab Kudus dan Semarang, saat ini Plt  masih membicarakannya dengan Sekda,” kata Edy Susanto.

Meskipun Gubernur memanggil Plt Walikota untuk membahas upah tersebut, namun Bibit Waluyo tak mau menerima kedatangan Plt Walikota tersebut dan meminta Sekda Hadi Prabowo mewakilinya.

Sementara itu para buruh menilai bahwa sumber kesengsaraan buruh terdapat pada dua pejabat, yakni Gubernur Jateng Bibit Waluyo, dan Sekda Hadi Prabowo.

Sumber: http://jaringnews.com/

http://jaringnews.com/politik-peristiwa/umum/27180/dukung-umk-dari-walikota-buruh-geruduk-kantor-gubernur-jateng


Walikota Semarang Hendrar Prihadi Terima Satyalancana Pembangunan, penyerahan penghargaan ini diserahkan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada  peringatan Hari Koperasi Nasional ke-67 tingkat Nasional  Tahun 2014 yang dilaksanakan  di Kota Medan, Sumatera Utara


TERIMA ADIPURA: Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menerima piagam  Adipura dari Wakil Presiden Boediono di Istana Wakil Presiden, Jakarta  Pusat

Totalitas Hendrar Prihadi Membangun Semarang Berbuah Manis



HUMAS Pemkot Semarang Achyani dalam pers rilisnya yang dikirim ke redaksi Wawasan menyebutkan, bahwa penghargaan pemerintah pusat yang ditujukan kepada Hendi berdasarkan SK Mendagri No : 120/251 Tahun 2014 tentang : Penetapan Peringkat dan Status Kinerja Penyelenggara Pemerintah Daerah TingkatNasional Tahun 2012, Kota
Semarang Peringkat I sebagai penyelenggara Pemerintah Kota yang Berprestasi paling tinggi tingkat nasional, sehingga mendapat tropi dari Menteri Dalam Negeri bahwa penilaian EKPPD sebagaimana dituangkan dalam LPPD tahun 2012.
Di antaranya IKM, Good Governance, pelayanan dasar, daya saing daerah, capaian kinerja, pengambilan kebijakan dan urusan pemerintahan daerah sebagaimana data yang tercantum pada LPPD tahun 2012. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
memberikan apresiasi terhadap pencapaian tersebut.
“Atas nama negara, pemerintah dan pribadi saya mengucapkan selamat dan terima kasih yang setinggi-tingginya pada daerah yang menerima penghargaan. Saya harap saudara- saudara bisa mempertahankan prestasi itu,” kata Achyani mengutip ucapan yang disampaikan Presiden Soesilo Bambang Yudoyono.
Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, kata Achyani juga memberikan penilaian tersebut dihimpun dari sejumlah indikator yang bersifat menyeluruh. Sebab penilaian ini merupakan evaluasi yang paling komprehensif dari penyelenggaraan pemerintah daerah. Mulai dari perumusan kebijakan, pelaksanaan 34 urusan, hubungan pusat dan daerah, dan sebagainya.
■ Support
Selain itu, tambah Achyani, yang juga termasuk dalam penilaian adalah bagaimana indikator tersebut dapat terpenuhi, bagaimana proses tersebut berlangsung, serta kelengkapan data dukung. Jadi tidak sekedar pencapaian bersifat sektoral melainkanmenyangkut kinerja pemerintahan yang lebih detail seperti hubungan dengan legislatif, yudikatif, dan fungsi lembaga negara lainnya.
Usai menerima penghargaan, Walikota Semarang berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung. “Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan semuanya , terutama teman-teman dari DPRD yang terus mengontrol dan memberikan support, kawan-kawan SKPD yang dengan kesungguhan bekerja keras agar sesuai dengan perencanaan, serta teman-teman Forpida yang terus bersinergi sehingga Kota Semarang tetap kondusif,” ujarnya. Walikota juga mengucapkan terima kasih kepada warga Kota Semarang yang telah mendukung Pemkot dalam membangun Kota Semarang ini.
Ada 34 urusan yang dinilai terdiri dari 26 urusan wajib dan delapan urusan pilihan, di antaranya urusan pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan, penataan ruang, perencanaan pembangunan, perhubungan, lingkungan hidup, pertanahan, pemberdayaan perempuan, keluarga berencana keluarga sejahtera, sosial, ketenagakerjaan, komunikasi dan informatika, penanaman modal, kebudayaan, pemuda dan olahraga, kesbang, otda dan pemerintahan umum.

Sumber: Wawasan


Hendrar Prihadi sewaktu mendapat penghargaan bertitel gratifikasi award langsung diterimanya dari Wakil Ketua KPK RI, Adnan Pandu Projak di Graha Sabha Pramana, UGM, pada event festival antikorupsi 2014, Jogjakarta

Semarang Raih Penghargaan International Earth Hour City Challenge 2014 di Kanada. Good job Hendrar Prihadi



Warga kota Semarang boleh berbangga karena kota kesayangannya berhasil meraih penghargaan International Earth Hour City Challenge (EHCC) untuk kategori National Earth Hour Capital 2014 di Vauncouver, Kanada.
Kepala Bappeda Semarang Bambang Haryono menjelaskan bahwa kompetisi bidang pelestarian lingkungan itu diselenggarakan oleh World Wildlife Fund Internasional (WWF) diikuti 160 kota dari 14 negara.
“Kota Semarang kota di Indonesia yang memenangkan kategori tersebut bersama 12 kota lainnya, dari Indonesia hanya mengirimkan dua kota yang direkomendasi bersama Bogor,” ujarnya.
Program Earth Hour City Challenge  merupakan kompetisi global untuk mendorong pemerintah daerah menyusun rencana pembangunan daerah rendah emisi yang komprehensif, holistik, inspiratif dan kredibel.
Kota Semarang dinilai telah berupaya penuh dalam mengurangi emisi gas CO2 di antaranya melalui penggunaan transportasi massal seperti Bus Rapid Transit yang ramah lingkungan, penyusunan regulasi bagungan bersirkulasi udara, air dan pencahayaan.
“EHCC ini diselenggarakan untuk mendorong kota dalam menyiptakan kawasan yang lebih hijau, bersih dan berkelanjutan untuk didiami serta dapat menginspirasi kota lain untuk melakukan hal yang sama,” lanjut Bambang.
Dalam pelaksanaannya kontes ini terdapat 3 kategori di antaranya Global Earth Hour Capital 2014, National Earth Hour Capital 2014 serta We Love Cities 2014.


Dalam kegiatan ini, Semarang bersanding bersama kota besar dunia seperti Belo Horizonte (Brazil), Brussles Capital Region (Belgia), Chicago (Amerika Serikat), Coimatore (India), Copenhagen (Denmark), Edmonton (Kanada), Meksiko City (Meksiko), Muangklang (Thailand), Seoul (Korea Selatan), dan Stockholm (Swedia).
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berharap penghargaan itu mendorong upaya pelestarian Kota Semarang melalui berbagai kegiatan ramah lingkungan.
“Pemkot mengimbau masyarakat untuk menghemat energi mulai dari penggunaan listrik, penggunaan transportasi masal yang ramah lingkungan serta penggalakan penghijauan,” tuturnya.
Pemkot Semarang juga siap menyukseskan Earth Hour pada Sabtu 29 Maret 2014 didukung oleh 25 komunitas di Kota Semarang dengan komitmen memadamkan lampu pukul 20.30 – 21.30 WIB.
Wali Kota Semarang selaku Duta Earth Hour 2014 mengajak pengelola gedung, pedagang dan pengusaha, pengelola hotel dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan peduli lingkungan dan memulai hemat energi dalam kehidupan sehari-hari.


Semarang Kembali Peroleh Penghargaan Kota Layak Anak semasa Hendrar Prihadi



Komitmen Kota Semarang dalam mewujudkan lingkungan yang ramah bagi tumbuh kembang anak, mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat. Bonus atas komitmen tersebut adalah penghargaan Kota Layak Anak Kategori Pratama yang diterima dari Kementrian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI.
Asisten Administrasi Perekonomian, Pembangunan dan Kesra, Ayu Entys berkesempatan menerima penghargaan yang dua tahun berturut-turut diraih Kota Semarang ini dari Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Linda Amalia Sari Gumelar, di Gedung Kementrian Agama, Jakarta, Selasa (24/7).
“Penghargaan tersebut diberikan sebagai bukti komitmen dari seluruh stakeholder baik pemkot, swasta dan masyarakat yang telah mendarmabaktikan diri dalam mewujudkan kota yang ramah dan layak bagi tumbuh kembang anak-anak,” kata Ayu Entys.
Dengan penganugerahan penghargaan ini, Kota Semarang dinilai memenuhi sejumlah kriteria perlindungan hak anak. Meliputi klaster kesehatan dan kesejahteraan, pendidikan, hak sipil, kebebasan, serta lingkungan keluarga yang kondusif.
Berdasar hasil penilaian, poin unggul didapat dari sisi keberpihakan dan dukungan terhadap kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan yang ramah bagi anak.
“Dengan terpenuhinya klaster-klaster tersebut, sejumlah hak anak seperti hak hidup, hak tumbuh kembang, hak partisipasi, dan hak perlindungan pun dapat terpenuhi,” tambahnya.
Sementara WaliKota Semarang, Hendrar Prihadi di ruang kerjanya mengatakan, penghargaan ini merupakan kali kedua yang di terima oleh Kota Semarang. Sebelumnya tahun 2012 kota ini juga mendapatkan penghargaan dengan kategori yang sama.
Pihaknya berharap, ke depan seluruh stakeholder baik swasta maupun pemerintahan dapat memberikan dukungan kepada anak-anak di lingkunganya masing-masing.
“Tentunya dengan cara menciptakan kondisi yang nyaman bagi anak-anak. Ke depan, stakeholeder dan masyarakat harus bersama-sama meningkatkan upaya pemenuhan hak hidup, tumbuh kembang, partisipasi dan perlindungan bagi anak. Baik secara kebijakan, program ataupun kegiatan lain dengan menggandeng seluruh warga kota,” jelasnya.